Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Pj Sekda Touna Berikan sambutan Pada Lokakarya Skenario dan Penyusunan Dokumen Hutan Adat

Redaksi
14 July 2025
Last Updated 2025-07-28T11:32:21Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Space Iklan

 

Kabar maleo - Bupati Tojo Una-Una yang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Alfian Matajeng menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada Lokakarya Skenario dan Penyusunan Dokumen Hutan Adat, di Hotel Ananda, Senin (14/7/2025).


Acara ini turut dihadiri Direktur Yayasan Merah Putih (YMP) Sulawesi Tengah, Amran Tambaru, Manajer Kantor Ampana, Badri Djawara, Tau Tua Lipu dan Tau Tua Ada serta Peserta Lokakarya.


Mengawali sambutan tertulis Bupati, Pj Sekda Alfian Matajeng menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Merah Putih Sulawesi Tengah yang telah konsisten lebih dari dua dekade memberikan penguatan kapasitas dan pembelaan hak-hak masyarakat hukum adat tau taa wana, terutama dalam upaya perlindungan hutan dan sumber daya alam di kawasan daerah aliran sungai bongka.


"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Legal Empowerment Fund (Lef) dari Amerika Serikat yang telah memberikan dukungan nyata bagi kerja-kerja pemberdayaan hukum untuk masyarakat adat di Tojo Una-Una, terutama melalui program perubahan iklim berbasis keadilan dan pengakuan hak," ucapnya.


Alfian mengatakan, bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global yang nyata, dan salah satu cara efektif untuk menghadapinya adalah melindungi hutan dan ekosistem lestari, namun hal ini tidak dapat dilakukan tanpa melibatkan masyarakat adat yang sejak lama menjaga dan menghidupi hutan dengan nilai-nilai lokal yang harmonis. 


"Oleh karena itu, komitmen kita dalam mengimplementasikan Perda Kabupaten Tojo Una-Una nomor 11 tahun 2017 tentang pengukuhan masyarakat hukum adat Tau Taa Wana adalah langkah strategis untuk menguatkan posisi hukum dan politik masyarakat adat di wilayah kita," ujarnya.


Lanjut kata Alfian, Perda ini bukan hanya simbol pengakuan, namun juga merupakan instrumen hukum yang memberikan ruang akses dan kendali bagi masyarakat adat untuk mengelola tanah, hutan, dan sumber daya alamnya secara berdaulat, berkelanjutan, dan berkeadilan.


"Dalam konteks itulah, lokakarya ini memiliki makna yang mendalam. Proses penyusunan dokumen hutan adat merupakan tahap krusial untuk menghadirkan bukti-bukti Empiris dan Yuridis yang mengokohkan wilayah adat masyarakat Tau Taa Wana," terangnya.


Alfian menegaskan, Pemerintah Daerah Tojo Una-Una siap untuk mendukung proses ini secara administratif dan teknis, termasuk melalui keterlibatan Dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.


"Saya mendorong agar dalam proses lokakarya ini, semua elemen terlibat, termasuk perempuan, anak muda, dan para tokoh adat, secara aktif berpartisipasi menyusun narasi dan skenario yang otentik, yang menggambarkan kearifan lokal dan sistem pengelolaan alam yang selama ini telah diwariskan secara turun-temurun," tuturnya.


Alfian yakin dengan kolaborasi antara masyarakat adat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga internasional, dan pemerintah daerah, kita bisa membangun model penguatan hukum adat yang menginspirasi wilayah lain di Sulawesi Tengah dan di indonesia secara umum.


"Perlindungan hutan adat bukan hanya penting untuk kelangsungan hidup masyarakat adat, namun juga untuk generasi yang akan datang. kita tidak boleh melupakan bahwa hutan adalah sumber kehidupan, pelindung iklim, dan identitas," ungkapnya.


Alfian juga mengatakan, bahwa hari ini kita tidak hanya berkumpul untuk menyusun dokumen, tetapi juga untuk menggugah kesadaran kolektif bahwa kedaulatan atas tanah dan hutan adalah bagian tak terpisahkan dari kedaulatan bangsa.


"Saya berharap, setelah lokakarya ini, kita akan menghasilkan dokumen hutan adat yang kuat, valid, dan mendapatkan pengakuan secara hukum nasional maupun internasional," harapnya.


Alfian menyatakan, Pemerintah Daerah akan terus mendorong upaya pemetaan, legalisasi, dan pengembangan kapasitas masyarakat adat dalam mengelola hutan secara mandiri dan berkelanjutan.


"Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh peserta, marilah kita jaga semangat, integritas, dan kejujuran dalam setiap tahap proses ini. karena apa yang kita bangun hari ini, akan menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita di masa depan," tutupnya.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Berita