Space Iklan
PORTAL AMPANA - Front rakyat menggugat (FRM) Kabupaten Tojo Una Una Pagi tadi Kamis (09/03) sekitar Jam 10.30 Wita melaksanakan Aksi Damai di kantor DPRD Touna,.
Koordinator Aksi Safrin Longku dan Rusli serta salah satu Orator Mohamad Aksa, Mendesak kepada pemerintah daerah dalam hal ini kepada lembaga-lembaga terkait agar memeriksa secara baik dan mengaudit para Tikus-Tikus proyek yang nakal, Mendesak kepada pihak Polres dan kejaksaan agar menindak lanjuti dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh para kontraktor yang nakal
Beberapa Perwakilan dari front rakyat menggugat juga menyampaikan tuntutan terkait permasalahan yang terjadi di Kabupaten Touna mengenai pengerjaan proyek pembangunan oleh kontraktor, pemberdayaan masyarakat dan regulasi peraturan bentor yang beroperasi di Kabupaten Touna serta permasalahan rotasi pegawai di lingkup pemda Kabupaten Touna.
Rusli Patundu mengungkapkan bahwa aksi kami hari ini adalah sikap ketidak puasan terhadap pengawasan DPRD Touna terhadap sejumlah pekerjaan proyek yang dikerjakan oleh para kontraktor.
"Misalnya proyek pembangunan jalan Desa Lebiti yang di duga kuat berbau Korupsi dengan anggaran kurang lebih 1,5 Milyaran rupiah yang kami anggap pekerjaannya tidak beres alias tidak sesuai juknis."Lanjut Rusli Kami akan ungkap semua persoalan kasus ketidak beresan sejumlah pekerjaan tahun 2016 .Dan kami minta DPRD agar segera lakukan hearing kontraktor,pengawas, dan dinas terkait,t" tegasnya.
Selain itu, Syafrin Longku juga menyampaiukanv bahwa di dusun Kajuow desa Sansarino ada pembangunan jalan yang di anggarkan sebanyak 2 kali dengan anggaran milyaran rupiah."Ia meminta agar DPR segera turun memantau ke wilayah tersebut."Kemudian masalah pemberdayaan Masyarakat agar dapat di lakukan maksimal."Safrin katakan ini adalah kritikan pedas yang menurut kami pemerintah dan DPRD masih tidur melihat sejumlah persoalan yang terjadi dilapangan ,tegasnya.
Ketua DPRD Touna Gusnar mengatakan bahwa saat ini pihak DPRD sedang melakukan reses dan ini salah satu bentuk pengawasan.
"Mengenai jalan desa Lebiti ia menyarankan untuk terus di dorong jika memang ada temuan dan kita akan segera memanggil pihak terkait." ujar Gusnar. (HW)


