Space Iklan
Portal Ampana - warga jalan tenggiri Kelurahan Muara Toba Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojounauna digegerkan dengan penemuan mayat dalam posisi tergantung didalam kamar salah satu rumah warga senin (27/2) sekitar pukul 13.25 Wita .
Korban diketahui bernama ARS (31 Tahun ) yang kesehariannya pengemudi Bentor pertama kali ditemukan sang kakak SB (40 Tahun) setelah mengecek korban yang sudah dua hari tidak turun dari kamarnya yang terletak di lantai atas rumah
Dari Informasi yang di terima Berawal pada Senin (27/02) sekitar pukul 13.30 Wita Saksi SB (42 Tahun) yang merupakan kakak kandung korban diminta oleh ibu korban FP (50 Tahun) untuk mengecek keadaan korban sebab sudah dua hari tidak turun dari lantai atas rumah, setelah saksi sampai di kamar korban melihat pintu dalam keadaan terbuka sedikit kemudian saksi melihat korban sudah dalam keaadaan tergantung menggunakan seutas tali.
Setelah melihat kondisi korban yang yang tergantung Saksi langsung turun dari lantai atas dan memberi tahu kepada kakaknya YB (46 tahun) dan bersama-sama lnaik ke lantai atas melihat korban kemudian mengatakan ” jangan diganggu biarkan begitu saja” Ungkap Kapolsek Ampana
Ia menjelaskan kemudian YB langsung turun dari lantai atas dan berteriak meminta pertolongan tetangga, setelah itu tetangga mulai berdatangan dan selanjutnya melaporkan kepada pihak kepolisian Sektor Ampana Kota terkait peristiwa yang terjadi
Petugas kepolisian dari Polsek Ampana Kota bersama Polres Touna yang dipimpin langsung Kapolsek Ampana Kota Akp Asman M Basila serta Kasat Reskrim Akp Simon Yana Putra, S.I.K setelah tiba langsung melakukan Olah TKP serta mengambil keterangan saksi-saksi
" Dari keterangan yang didapat sari keluarga bahwa korban diketahui tidak pernah bermasalah maupun sangkutan lainnya dan sudah satu bulan tidak membawa bentor yang merupakan aktifitas sehari-hari korban serta kesehariannya hanya makan dan minum saja sebelum ditemukan gantung diri" ujar Kapolsek Ampana Kota
Dan juga keterangan yang didapat bahwa korban sudah enam bulan putus dengan pacar serta ada selisih paham dengan saudara-saudaranya karena korban tidak direstui sehingga diduga korban kecewa dan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri dengan cara gantung diri
Atas permintaan keluarga dengan membuat surat keterangan, jenasah korban tidak dilakukan Visum maupun otopsi sebab pihak keluarga menganggap kematian korban murni karena bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali.
Sebelumya sepekan lalu tepatnya Senin (20/02) di Desa Wakai Kecamatan Una Una terjadi peristiwa yang sama bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali (R-One/HW)
Korban diketahui bernama ARS (31 Tahun ) yang kesehariannya pengemudi Bentor pertama kali ditemukan sang kakak SB (40 Tahun) setelah mengecek korban yang sudah dua hari tidak turun dari kamarnya yang terletak di lantai atas rumah
Dari Informasi yang di terima Berawal pada Senin (27/02) sekitar pukul 13.30 Wita Saksi SB (42 Tahun) yang merupakan kakak kandung korban diminta oleh ibu korban FP (50 Tahun) untuk mengecek keadaan korban sebab sudah dua hari tidak turun dari lantai atas rumah, setelah saksi sampai di kamar korban melihat pintu dalam keadaan terbuka sedikit kemudian saksi melihat korban sudah dalam keaadaan tergantung menggunakan seutas tali.
Setelah melihat kondisi korban yang yang tergantung Saksi langsung turun dari lantai atas dan memberi tahu kepada kakaknya YB (46 tahun) dan bersama-sama lnaik ke lantai atas melihat korban kemudian mengatakan ” jangan diganggu biarkan begitu saja” Ungkap Kapolsek Ampana
Ia menjelaskan kemudian YB langsung turun dari lantai atas dan berteriak meminta pertolongan tetangga, setelah itu tetangga mulai berdatangan dan selanjutnya melaporkan kepada pihak kepolisian Sektor Ampana Kota terkait peristiwa yang terjadi
Petugas kepolisian dari Polsek Ampana Kota bersama Polres Touna yang dipimpin langsung Kapolsek Ampana Kota Akp Asman M Basila serta Kasat Reskrim Akp Simon Yana Putra, S.I.K setelah tiba langsung melakukan Olah TKP serta mengambil keterangan saksi-saksi
" Dari keterangan yang didapat sari keluarga bahwa korban diketahui tidak pernah bermasalah maupun sangkutan lainnya dan sudah satu bulan tidak membawa bentor yang merupakan aktifitas sehari-hari korban serta kesehariannya hanya makan dan minum saja sebelum ditemukan gantung diri" ujar Kapolsek Ampana Kota
Dan juga keterangan yang didapat bahwa korban sudah enam bulan putus dengan pacar serta ada selisih paham dengan saudara-saudaranya karena korban tidak direstui sehingga diduga korban kecewa dan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri dengan cara gantung diri
Atas permintaan keluarga dengan membuat surat keterangan, jenasah korban tidak dilakukan Visum maupun otopsi sebab pihak keluarga menganggap kematian korban murni karena bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali.
Sebelumya sepekan lalu tepatnya Senin (20/02) di Desa Wakai Kecamatan Una Una terjadi peristiwa yang sama bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali (R-One/HW)