Space Iklan
Ampana, Portalampananews.com - Event Festival pesona lipuku Togean 2017 yang rencananya akan dihelat pada Bulan Oktober hingga November mendatang di Kabupaten Tojo Una-Una sulawesi Tengah dinilai belum memiliki persiapan yang matang.
Pasalnya, Usai Launching Kegiatan tersebut belum lama ini digedung Kementrian Pariwisata dijakarta pada bulan Juli lalu, pihak EO (Event Organizer) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una tidak terlihat melakukan persiapan pelaksanaan open Ceremony untuk kegiatan ini , padahal waktu pelaksanaan nya tinggal sebulan lagi.
Tokoh pemuda Masyarakat Taa , Syafrin Longku menilai kegiatan yang akan menjadi program andalan pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una ini,pihak Penyelenggaraan tidak dilakukan secara transparan, dan profesional bahkan beberapa item kegiatan tidak bernilai Seni dan Budaya.
Menurutnya, dengan anggaran yang cukup besar , seharusnya kegiatan ini lebih di fokuskan pada kegiatan yang lebih bernuansa kedaerahan. seperti Carnaval pakaian adat , kesenian dan Musik Tradisional daerah, lomba Bahasa daerah " tutur Safrin
Di tambahkan Tokoh pemuda dari Kepulauan Togean Darmawan, Jika dilihat manfaatnya bagi pariwisata, kegiatan tersebut lebih bernuansa sport Tourism.
Menurutnya Hal ini tidak akan memberikan hasil langsung terhadap kedatangan jumlah wisman ke pulau Togean.
" Bukan kah lebih baik, jika kesenian Daerah di lestarikan kembali dan promosikan ,di daerah kita ini banyak jenis Tarian yang sudah lama hilang, seperti momonte, ada suku bobongko, suku Wana, dan bermacam budaya disini bahwa Touna ada banyak beragam budaya " jelasnya.
" justru kegiatan ini seolah olah menghilangkan nilai seni dan budaya di Tojo Unauna " tambahnya.
Menanggapi Hal itu, Sekertaris Himpunan Pramuwisata Indonesia Sulawesi Tengah ( HPI) Saiful Hulungo juga sama mengatakan kegiatan Pesona Lipuku tak memiliki nuansa Kebudayaan,.
" jika dilihat dari dua belas Item kegiatan utama yang telah dilaunching di gedung Kementrian Pariwisata Jakarta belum lama ini tidak memiliki nuansa seni dan budaya " tuturnya.
" Dan jika Kegiatan ini sampai pada acaranya, atau tidak sesuai dengan harapan, maka Event Organizer harus bertanggung jawab " tutupnya. ( yn)
Pasalnya, Usai Launching Kegiatan tersebut belum lama ini digedung Kementrian Pariwisata dijakarta pada bulan Juli lalu, pihak EO (Event Organizer) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una tidak terlihat melakukan persiapan pelaksanaan open Ceremony untuk kegiatan ini , padahal waktu pelaksanaan nya tinggal sebulan lagi.
Tokoh pemuda Masyarakat Taa , Syafrin Longku menilai kegiatan yang akan menjadi program andalan pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una ini,pihak Penyelenggaraan tidak dilakukan secara transparan, dan profesional bahkan beberapa item kegiatan tidak bernilai Seni dan Budaya.
Menurutnya, dengan anggaran yang cukup besar , seharusnya kegiatan ini lebih di fokuskan pada kegiatan yang lebih bernuansa kedaerahan. seperti Carnaval pakaian adat , kesenian dan Musik Tradisional daerah, lomba Bahasa daerah " tutur Safrin
Di tambahkan Tokoh pemuda dari Kepulauan Togean Darmawan, Jika dilihat manfaatnya bagi pariwisata, kegiatan tersebut lebih bernuansa sport Tourism.
Menurutnya Hal ini tidak akan memberikan hasil langsung terhadap kedatangan jumlah wisman ke pulau Togean.
" Bukan kah lebih baik, jika kesenian Daerah di lestarikan kembali dan promosikan ,di daerah kita ini banyak jenis Tarian yang sudah lama hilang, seperti momonte, ada suku bobongko, suku Wana, dan bermacam budaya disini bahwa Touna ada banyak beragam budaya " jelasnya.
" justru kegiatan ini seolah olah menghilangkan nilai seni dan budaya di Tojo Unauna " tambahnya.
Menanggapi Hal itu, Sekertaris Himpunan Pramuwisata Indonesia Sulawesi Tengah ( HPI) Saiful Hulungo juga sama mengatakan kegiatan Pesona Lipuku tak memiliki nuansa Kebudayaan,.
" jika dilihat dari dua belas Item kegiatan utama yang telah dilaunching di gedung Kementrian Pariwisata Jakarta belum lama ini tidak memiliki nuansa seni dan budaya " tuturnya.
" Dan jika Kegiatan ini sampai pada acaranya, atau tidak sesuai dengan harapan, maka Event Organizer harus bertanggung jawab " tutupnya. ( yn)