Space Iklan
FOTO: Satria di ruang perawatan kelas III B (Foto Red Istimewa)
AMPANA, Portalampananews.com - Kondisi Ibu Satria (40) pasien rawat inap di ruang bersalin Kelas III B ROB RSUD Ampana hanya bisa pasrah dan terbaring lemah atas penyakit yang di derita nya , setelah tindakan operasi yang seharusnya akan dilakukan pihak dokter jumat (25/8)di batalkan dengan alasan kehabisan obat.
Tidak hanya Satria, Sejumlah Keluarga pasien Rumah Daerah (RSUD) Ampana Kabupaten Tojo Una-Una , mengeluhkan dan kecewa seringnya rumah sakit Besar tersebut kehabisan persediaan obat.
" kemarin satu minggu dirawat lalu keluar dan masuk lagi Kami sudah empat hari dirawat disini, dan tadi ketika mau operasi ternyata mereka Tunda karena Stok Obat Bius tidak ada " ungkap Suami Satria saat di temui media ini di ruang perawatan ROB.
Kondisi Satria yang selama ini di tangani dokter Anak saat di temui media ini Kondisinya masih mengalami pendarahan, saat dikonfirmasi di ruang perawatan kelas III B bagian ROB Satria masih terbaring lemah.
Petugas ROB bagian Nifas juga mengungkapkan alasan di tundanya Operasi pengangkatan Kandungan pasien tersebut karena ada beberapa alat telah habis dan tidak tersedia di Rumah sakit.
"obat itu dicari di semua Apotik lagi kosong, dan alatnya sementara di pesan " kata petugas ROB
Sementara itu Bagian instalasi Bedah RSUD saat dikonfirmasi Didepan ruang OK juga membenarkan ditunda nya operasi karena stok Obat Bius dan beberapa peralatan operasi lainnya kosong.
" Yang kosong itu obat Bius dan alat selang dalam inkubasi, pasien ini akan di operasi pengangkatan kandungan, namun tidak Emergency, sehingga meskipun di tunda bisa dilakukan operasi jika alat sudah ada " JELAS beberapa perawat Bedah didepan ruang Instalasi OK.
" Meskipun demikian, dan apapun alasannya Pihak RSUD harus bekerja secara profesional jika pasien tersebut sewaktu akan mengalami pendarahan yang lebih fatal " Ucap keluarga pasien.
Sementara itu Legislator DPRD Touna Ilham Lamahusen Ketua Fraksi Golkar yang saat itu berada di RSU mengatakan seharusnya rumah sakit daerah selalu siap stok, terutama obat obat inti untuk keperluan operasi.
" Terkait hal ini pihak Rumah sakit harus mencari Solusi agar stok obat tidak terjadi kekosongan, agar pelayanan pasien tidak terganggu " tutur Ilham.
Direktur RSUD Ampana saat itu tidak bisa dikonfirmasi, karena usai kejadian langsung menggelar Rapat secara Internal bersama beberapa Dokter. ( HW)