TOUNA – Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan mencapai puncaknya hingga awal tahun 2026, seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) menunjukkan keseriusannya dengan menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana, Rabu (5/11/2025) di Halaman Mako Polres Touna.
Apel gabungan ini dipimpin oleh Wakapolres Touna, Kompol Mulyadi, dan diikuti oleh berbagai unsur penting, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, hingga Dinas Perhubungan. Hadir pula Danramil 1307-05 Ratolindo Lettu CKE Risman, Kepala BPBD Touna Sigit Labolong, serta Kasat Pol PP Herlina L. Sandewah.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Mulyadi membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.
“Meningkatnya curah hujan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi,” ujar Kompol Mulyadi saat membacakan amanat Kapolri.
Menurut data BMKG, sekitar 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dengan puncak curah hujan diprediksi terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026. Selain itu, fenomena La Niña lemah yang mulai terdeteksi pada November 2025 juga berpotensi meningkatkan intensitas hujan, terutama di wilayah selatan Indonesia, termasuk sebagian besar wilayah Sulawesi.
Apel ini menjadi momentum penting untuk mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana, sekaligus memperkuat sinergitas lintas instansi dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Peserta apel terdiri dari satu peleton perwakilan Polres Touna (Satsamapta, Satpolairud, dan Satlantas), satu peleton TNI, serta satu peleton gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan BPBD Touna.
Dalam arahannya, Kompol Mulyadi menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan respons sebagai kunci keberhasilan penanganan bencana.
“Kapolri menegaskan bahwa deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana harus dilakukan secara kolaboratif dengan BMKG. Selain itu, kesiapan sarana dan prasarana, termasuk peralatan evakuasi dan logistik, wajib dipastikan dalam kondisi optimal,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan agar seluruh personel mengedepankan quick response dalam proses evakuasi, penyaluran bantuan, hingga trauma healing bagi korban terdampak.
“Koordinasi dan sinergitas antarinstansi harus terus ditingkatkan. Laksanakan setiap tugas kemanusiaan dengan empati, sikap humanis, dan profesionalisme,” tegas Kompol Mulyadi.
Ia juga mengutip pesan Kapolri bahwa negara selalu hadir untuk melindungi setiap rakyat Indonesia, terutama saat menghadapi masa-masa sulit.
“Tugas ini bukan sekadar tanggung jawab, tetapi juga panggilan moral dan wujud pengabdian tulus terhadap kemanusiaan,” ujarnya menegaskan.
Dengan digelarnya apel kesiapsiagaan ini, jajaran TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah Tojo Una-Una menyatakan komitmen penuh untuk menghadapi setiap potensi bencana yang mungkin terjadi, sekaligus memastikan keselamatan dan perlindungan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Editor: Harrs WR
Sumber: Dokumentasi Humas Polres Touna



