TOJO UNA-UNA – Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Tojo Una-Una, Salfia Latuhihun, menyampaikan kesan mendalam sekaligus capaian kinerja selama bertugas di wilayah tersebut, saat acara perpisahan jelang kepindahannya ke tempat tugas yang baru.
Dalam wawancara dengan wartawan Rabu, ( 17/12/2025) berlangsung di Karamba resort, Salfia mengungkapkan bahwa bertugas di Tojo Una-Una memberikan pengalaman yang berbeda. Meski secara geografis berada jauh dari pusat keramaian, suasana kerja justru terasa menyenangkan.
“Kalau ditempatkan di sini rasanya seperti disuruh istirahat sebentar. Kerja, tapi berasa healing. Kita ke pulau dalam rangka kerja, tapi kelihatannya seperti jalan-jalan, padahal tetap bekerja,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia juga menyampaikan rasa syukur karena selama menjabat mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una, baik pada masa kepemimpinan bupati sebelumnya maupun bupati saat ini.
“Pemerintah daerah full support. Itu yang menjadi kekuatan kami untuk perlahan-lahan meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Salfia memaparkan, pada awal bertugas tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Tojo Una-Una masih tergolong rendah. Namun melalui berbagai strategi perluasan kepesertaan, pada tahun 2024 pihaknya berhasil memberikan perlindungan kepada 13.400 pekerja rentan, dengan skema satu desa melindungi 100 pekerja.
Program tersebut berlanjut pada tahun 2025 dengan penambahan pekerja rentan di tingkat kelurahan, sehingga total pekerja yang terlindungi mencapai 14.600 orang. Seluruh program ini terlaksana berkat kolaborasi erat antara BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, Salfia menekankan peran penting para agen sebagai perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan dalam menjangkau masyarakat, khususnya pekerja mandiri.
“Tim kami kecil, tidak mungkin menjangkau seluruh masyarakat. Karena itu kami bekerja sama dengan agen agar pekerja yang mampu bisa mendaftar secara mandiri,” katanya.
Berkat kolaborasi tersebut, Kabupaten Tojo Una-Una berhasil melampaui target Universal Coverage. Dari target nasional sebesar 53,05 persen, Tojo Una-Una mampu mencapai 65 persen pada tahun 2025.
“Di Sulawesi Tengah, hanya dua kabupaten yang mencapai Universal Coverage, yakni Morowali dan Tojo Una-Una. Ini pernah disampaikan langsung oleh Bapak Gubernur,” ungkap Salfia.
Meski demikian, ia mengakui masih terdapat pekerjaan rumah, khususnya dalam perlindungan tenaga kerja di kelembagaan desa. Saat ini, kepesertaan baru mencakup kepala desa, perangkat desa, dan BPD, sementara kader kesehatan, PKK, Karang Taruna, RT/RW, petugas kebersihan, pengemudi bentor, hingga pekerja CKPM masih belum seluruhnya terlindungi.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Tojo Una-Una telah menjalin koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja serta mengusulkan dukungan dari Pemerintah Provinsi, mengingat keterbatasan anggaran di tingkat kabupaten.
Salfia juga mengungkapkan adanya inisiatif penyusunan Peraturan Daerah (Perda) yang direncanakan pada tahun 2026 melalui DPRD, sebagai upaya memperkuat regulasi dan mendorong perlindungan menyeluruh bagi pekerja di Tojo Una-Una.
Menutup wawancara, Salfia menyampaikan pesan agar sinergi seluruh pemangku kepentingan tetap terjaga.
“Semoga kerja sama antara pemerintah daerah, agen, media, dan seluruh stakeholder terus terjalin. Jangan lupakan BPJS Ketenagakerjaan, dan jangan lupakan saya juga. Walaupun sudah beda wilayah, komunikasi tetap terbuka. Selama bisa membantu, saya akan respon dengan baik,” pungkasnya.( Harrs)


