WAKEP- Puluhan warga Desa Loe, Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-Una, melakukan aksi penyegelan Kantor Desa Loe pada Senin, 10 November 2025, sekitar pukul 09.00 WITA.
Aksi tersebut dilakukan oleh sekitar 30 orang warga sebagai bentuk protes terhadap dugaan ketidaktransparanan pemerintah desa dalam pengelolaan sejumlah anggaran dana desa yang dinilai tidak melalui musyawarah bersama masyarakat.
Penyegelan dilakukan dengan cara memasang palang kayu di pintu masuk kantor desa. Dalam aksinya, warga menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya:
- Dana ketahanan pangan sebesar Rp124 juta yang diduga tidak disalurkan dan dikelola hanya oleh pihak TPK tanpa melalui musyawarah desa.
- Dana desa untuk pembuatan riol senilai Rp113 juta yang disebut tidak dilaksanakan.
- Dana pemberdayaan petani berupa pupuk senilai Rp39 juta yang belum disalurkan.
Warga menyatakan bahwa penyegelan akan dibuka jika tuntutan mereka dipenuhi, yakni dengan **penyaluran dana desa sesuai peruntukannya.
Pihak kepolisian yang hadir di lokasi, melalui Bhabinkamtibmas Desa Loe Bripka Ahmad Yani, menyampaikan bahwa mediasi masih terus diupayakan antara warga dan aparat pemerintah desa. Namun hingga kini, mediasi belum membuahkan hasil karena Kepala Desa Loe, Adnan A. Bukusu, tidak berada di tempat.
Sementara itu, untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat, aktivitas pemerintahan Desa Loe sementara dipindahkan ke rumah Sekretaris Desa hingga adanya penyelesaian resmi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tojo Una-Una. (Usman)


